makalah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya tulis  ilmiah yang membahas tentang suatu tema tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu tugas mata kuliah, makalah dapat  berupa kajian pustaka ataupun dapat juga berupa hasil kegiatan di lapangan.
Menurut guru besar bidang kewarganegaraan, Dr. H. Endang Danial A.R, M.Pd, makalah adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data, yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, maupun kajian pustaka.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik. Karena itu, paparannya didasarkan atas hasil studi, baik secara langsung melalui observasi lapangan ataupun melalui studi kepustakaan. Kemudian karya tersebut disajikan dalam pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium, konferensi, konfensi, diskusi akademik, perkuliahan dan kegiatan lainnya). Makalah ditulis untuk berbagai fungsi, diantaranya untuk memenuhi tugas yang dipersyaratkan dalam mata kuliah tertentu, berfungsi menjelaskan suatu kebijakan dan berfungsi menginformasikan suatu temuan.
2.2 Jenis-jenis Makalah
Berdasarkan jumlah halamannya terdapat dua jenis makalah yaitu:
a.       Makalah Pendek
Makalah  pendek biasa terdiri dari antara 3-10 halaman. Makalah pendek biasa ditulis tidak mengikuti sistematika baku suatu makalah karena berisi pokok-pokok pikiran tentang pembahasan suatu masalah. Makalah jenis ini sering digunakan dalam seminar atau lokakarya yang penyajinya cukup banyak.
b.      Makalah Panjang
Makalah panjang terdiri dari 10-30 halaman. Makalah jenis ini sering digunakan untuk mengerjakan tugas matakuliah, laporan hasil pengamatan, atau kajian pustaka. Makalah untuk mempresentasikan suatu program untuk mengajukan projek tertentu biasanya juga berkisar antara 10-30 halaman karena berisi paparan yang harus komprehensif menyajikan permasalahan.
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki  karakteristik sebagai berikut:
1.      Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
2.      Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah.
3.      Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
4.      Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan.
5.      Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam merangkai berbagai  sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
Dilihat cara berfikir, makalah dapat kita bedakan dalam tiga kategori:
a.       Makalah hasil berfikir deduktif
Makalah yang ditulis berdasarkan hasil berfikir deduktif pada hakikatnya adalah tulisan yang membahas atau memecahkan pada suatu masalah atas dasar kajian teori dan khazanah ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis makalah harus mempelajari permasalahannya dari sudut pandang keilmuan, setidak-tidaknya dari bidang keahlian yang dimilikinya.
Ada tiga bagian pokok yang harus ada dalam makalah ini, yaitu: (a)permasalahan da hipotesis, (b)pembahasan atau pemecahan masalah secara teoritis, (c)kesimpulan pembahasan.
b.      Makalah hasil berfikir induktif
Dalam berfikir induktif, kesimpulan ditarik atas dasar data empiris setelah sebelumnya dilakukan verifikasi data. Makalah yang dibuat atas dasar berfikir induktif, salah satu diantaranya dapat dilakukan melalui pendeskripsian suatu gejala dan peristiwa berdasarkan pengamatan lapangan.
Isi dan sistematikanya adalah sebagai berikut: judul, pendahuluan, permasalahan, pembahasan, kesimpulan, saran-saran, kepustakaan.
c.       Makalah hasil berfikir ilmiah
Makalah hasil berfikir ilmiah adalah tulisan yang memaparkan proses dan hasil penelitian. Dengan demikian, makalah ini berupa rangkuman suatu laporan atau rangkuman hasil skripsi, tesis, disertasi, ditambah komentar-komentar penulis makalah terhadap metodologi yang digunakan maupun terhadap hasil yang diperoleh. Komentar deduktif, dapat dilihat secara teoritis, bisa secara empiris berdasarkan praktek kenyataan yang ada di lapangan. Makalah bentuk ini berupa rangkuman laporan hasil penelitian, hasil laporan sendiri.
Sistematika penyajian diurutkan sebagai berikut: judul, kata pengantar, permasalahan, kerangka  pemikiran dan hipotesis, metodologi penelitian, pemaparan hasil penelitian, kesimpulan dan saran, pembahasan, dan daftar acuan.


Adapun jenis-jenis makalah ilmiah adalah sebagai berikut:
1)      Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Sudah barangtentu, penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini terlihat pada revenisi yang dicantumkan.
2)      Makalah kerja
Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.
3)      Makalah Kajian
Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.
4)      Makalah Posisi
Istilah ini dipakai untuk karya tulis yang disusun karena terdapat masalah controversial. Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak sebagai alternative pemecahan masalah yang controversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah, masalahnya pun ilmiah.

5)      Makalah Analisis
Makalah analisis adalah istilah yang sering dipakai di dalam mata kuliah untuk membedakannya dengan exspository essay, creative essay, ataupun komposisi yang berisi analisis. Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah ditentukan sebelumnya.
6)      Makalah Tanggapan
Makalah tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa reaksi terhadap suatu bacaan. Makalah tanggapan dimaksudkan sebagai latihan dan biasanya pendek. Karena pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka pemberian data dari bacaan biasanya berupa kutipan langsung.
2.3 Karakteristik Makalah Yang Baik
Secara umum, tujuan penulisan makalah adalah menyakinkan pembaca tentang kebernalaran topik dan pentingnya topik untuk diketahui dan diperhatikan. Makalah bersifat ilmiah yang bercirikan objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, logis dan jujur.
Makalah yang baik memiliki karakteristik antara lain:
1.    Fokus terhadap topik terpilih
2.    Masalah atau topik yang dibahas siknifikan (penting)
3.    Jelas tujuan pembahasannya
4.    Jelas pengorganisasian pembahasannya
5.    Merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku dan material lainnya yang relevan
6.     Menyajikan penjelasan yang ilmiah
7.    Menulis dengan gaya yang jelas serta dengan bahasa yang benar dan tepat
8.    Mencantumkan semua sumber informasi secara tepat
Secara umum makalah bisa ditulis secara deduktif, induktif dan campuran. Makalah bisa ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dengan mendasarkan pada kajian teoritis yang bersifat umum. Dari kajian teori tersebut, dibuat analisis spesifik mengenai persoalan yang diangkat oleh penulis. Makalah yang mengkaji yang bersifat umum kemudian difokuskan pada hal-hal yang khusus seperti ini disebut makalah deduktif.
Makalah bisa diangkat berdasarkan fakta-fakta di lapangan, dipertajam dengan pengalaman empiris, hasil pengamatan, atau pengalaman nyata tentang suatu hal. Fakta, data empiris, dan pengalaman lapangan tersebut kemudian dikembangkan dengan merujuk pada teori-teori yang relevan. Hasil kajian disajikan dalam bentuk pembahasan yang logis dan sistematis sehingga diperoleh paparan yang menyakinkan. Makalah yang disusun berdasarkan fakta dan data empiris kemudian dirujuk dan dicocokkan dengan teori disebut makalah induktif.
Ada dua jenis makalah yang diangkat dengan mengabungkan antara model penulisan deduktif dan model penulisan induktif. Topik makalah dikembangkan dari pengetahuan teoritis didukung dengan fakta-fakta dan data empiris atau sebaliknya, fakta-fakta empiris dikembangkan dengan merujuk pada kajian teoritis. Makalah yang menyajikan paparan dengan menggunakan model deduktif-induktif atau induktif-deduktif ini disebut dengan makalah campuran.
2.4 Komponen Utama Makalah
Makalah memiliki tiga komponen yaitu bagian awal, bagian  inti (pendahuluan, teks utama dan penutup) dan bagian akhir (daftar rujukan dan lampiran jika ada). Ada kalanya tiga komponen ini tidak secara eksplisit disebutkan, tetapi dapat diidentifikasikan melalui isi dari karya penulis. Isi ketiga bagian ini dipaparkan sebagai berikut:
1.      Bagian awal
a.       Halaman Sampul
b.      Daftar Isi
c.       Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
2.      Bagian inti
a.       Pendahuluan
1)      Latar belakang penulisan makalah
2)      Masalah atau topic bahasan
3)      Tujuan penulisan makalah
b.      Teks utama
c.       Penutup
3.      Bagian akhir
a.       Daftar rujukan
b.      Lampiran (jika ada)
a)      Bagian Awal
Bagian awal berisi sampul, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar. Halaman sampul berisi judul makalah keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis, waktu dan tempat penulisan. Daftar isi dipandang perlu jika makalah lebih dari 20 halaman. Selanjutnya, daftar tabel dan gambar (jika ada), ditulis menjadi satu dengan daftar isi seandainya hanya terdapat sebuah tabel dan gambar.

b)      Bagian Inti
Bagian ini memiliki tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik) dan penutup. Fungsi utama bagian pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran informasi dari makalah yang akan dibahas/dideskripsikan. Pendahuluan dapat ditulis dalam satu atau beberapa paragraf. Pendahuan berisi 5-15 % dari total keseluruhan makalah. Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
Latar belakang penulisan makalah berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah bagian ini harus membawa pembaca pada topik atau masalah yang dibahas dan menunjukkan bahwa topik  atau masalah tersebut perlu dibahas. Terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun bagian ini diantaranya adalah:
1.             Memulai dengan sesuatu yang diketahui bersama
2.             Memulai dengan pertanyaan retoris
3.             Mengawali dengan kutipan  orang terkenal, ungkapan/slogan yang relevan dengan topik yang akan dibahas
Masalah atau topik bahasan sebenarnya  merupakan hal yang pertama kali yang harus diterapkan dalam penulisan makalah. Setelah itu, diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draf makalah serta revisi draf makalah. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis, beberapa hal yang dapat dipertimbangkan antara lain :
1.         Ada manfaatnya dan layak dibahas
2.         Menarik dan sesuai minat
3.         Dikuasai dan tidak terlalu asing/baru, serta
4.         Bahan memungkinkan diperoleh.
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik berbeda dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibahas sedangkan judul label atau nama dari makalah yang ditulis. Pertimbangan dalam membuat judul adalah :
1.         Mencerminkan isi makalah
2.         Bentuk frasa/klausa
3.         Singkat dan jelas (5-15 kata)
4.         Menarik perhatian pembaca
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan untuk mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Fungsi tujuan penulisan bagi penulis adalah sebagai pengarah kegiatan yang selanjutnya dilakukan. Bagi pembaca, tujuan penulisan bermanfaat memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah. Perumusan tujuan penulisan dapat dilakukan dengan teknik kalimat kompleks atau dalam bentuk rincian.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Bagian ini membahas topik secara dalam dan tuntas dengan gaya penulisan dan ringkas, lancar dan langsung pada masalah, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pembahasan topik beserta sub topiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Adapun teknik/ cara mengembangkan ide dan merakit bahan untuk suatu subtopik agar menjadi suatu kesatuan yang utuh dapat mudah dipahami adalah:
1.         Teknik Logis
Pengembangan karangan dengann menggunakan cara pengembagan secara logis didasarkan pada derajat atau tingkat kepentingan rincian topik atau masalah yang sedang digarap atau hubungan antartopik atau masalah tersebut. Lazimnya, rincian topik atau masalah yang lebih penting disajikan lebih awal dan mendapat tempat pembahasan yang lebih luas.
2.      Teknik Interpretasi
Pengembangan tulisan melalui interpertasi makna suatu bukti merupakan bentuk khusus ekposisi. Sesuai dengan namanya, pengembangan karangan dengan cara ini menonjolkan hasil interpretasi penulis berdasarkan wawasan dan kerangka teori yang diacu terhadap bukti-bukti yang disodorkan kepada pembaca. Untuk mengembangkan melalui interpretasi diawali dengan adanya bukti.  Karena bukti merupakan pangkal tolak dilakukan interpretasi, maka bukti harus memenuhi syarat-syarat: (1) benar-benar diketahui dan tersedia, (2) cukup, (3) relevan, dan (4) representative (mengarah pada keterwakilan bukti yang ditampilkan berkaitan dengan perihal atau masalah  yang diangkat).
3.      Teknik Klasifikasi
Pengklasifikasian adalah proses untuk mengelompokkan barang-barang perihal, atua masalah ke dalam suatu kelompok golongan. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pegembangan karangan dengan teknik klasifikasi adalah: (1) menentukan dasar  klasifikasi, (2) merinci topik menjadi rincian yang lebih kecil, (3) mengembangkan rincian hasil klsifikasi menjadi karangan.
4.      Teknik Hubungan Sebab Akibat
Teks utama karangan ilmiah dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab akibat. Sebab digunakan sebagai gagasan utma diikuti oleh uraian tentang sebuah akibat atau sejumlah yang ditimbulkannya sebagai rincian pengembangannya.  Pola ini dapat dikembangkan sebagai berikut: (a)pola satu sebab dengan satu akibat, (b) pola satu sebab dengan lebih dari satu akibat, (c) pola sebab akibat secara berantai, (d) pola sejumlah sebab dengan satu akibat.
5.      Teknik Persamaan dan Perbedaan
Pengembangan teks utama dengan pola persamaan dan perbadaan adalah pola pengembangan teks utama dengan cara menunjukkan persamaan dsn perbedaan antara dua atau lebih orang, obyek, masalah, atau gagasan yang dibahas dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Penggunaan pola ini dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: (a) pola perbedaan-persamaan (diawali dengan menyajikan segi perbedaan), (b) pola persamaan-perbedaan (pola yang menonjolkan persamaan dan diawali pula dengan persamaan-persamaan dari obyek yang dibahas).
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika ada). Penulisan bagian ini dapat dilakukan dengan penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan, tanpa kesimpulan atau menarik kesimpulan yang dibahas. Jika terdapat saran, penulisnya harus ekplisit (kepada siapa dan tindakan apa atau hal apa yang disarankan).
c)      Bagian akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada) teknik penulisan daftar rujukan (mengacu kepada Pedoman Penulisa Karya Ilmiah, edisi keempat, UM Press) serta ringkas dipaparkan sebagai berikut:
Buku yang berisi kumpulan artilkel (ada editornya)
Aminuddin (Ed.). 1990. Pegembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.


Karya Terjemhan
Bloomfield, Leonard. Tanpa Tahun. Bahasa. Terjemahan oleh I Sutikno. 1995. Jakarta: Gramedia.
Artikel dalam majalah atau koran
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Artikel dalam judul
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1):33-47.
Karya individual dari internet
Hitchcock, S , Carr, L. 7 Hall, W. 1996. Asurvey of STM Online Journals, 1990-95: The calm before the storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).
Koran tanpa penulis
Jawa Pos, 23 Agustus, 2006. Apakah Rakyat Sudah Merdeka?, hlm. 4.
Buku
Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogjakarta: UP Karyono.
Rusmaji, Oscar.1993. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Baris pertama tiap pustaka ditulis pada margin kiri dan baris berikutnya ditulis menjorok ke dalam enam ketukan dari margin kiri. Jarak baris daftar pustaka adalah satu spasi sedangkan jarak sumber pustaka dengan sumber pustaka lainnya dua spasi.
Lampiran umumnya berupa data (angka/verbal) yang dipandang penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh bagian ini hendaknya diberi nomor halaman.
2.5  Pemilihan Topik Masalah
a.       Sumber Topik
Kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan atau pemilihan ide pokok atau topik yang akan ditulis. Untuk menentukan topik, terdapat kemungkinan sumber yang dapat dimanfaatkan, diantaranya buku-buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman hidup sehari-hari, pendapat, sikap serta kejadian-kejadian di masyarakat.
1)      Kriteria pemilihan topik
Dalam memilih dan menemukan topik ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
·         Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun dari segi teoritis, yang layak untuk dibahas.
·         Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
·         Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
·         Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.
b.      Strategi Penemuan Topik
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan topik:
a)      Brainstorming
Brainstorming atau urun pendapat banyak digunakan dalam usaha. Dalam rangka meningkatakan usaha, brainstorming digunakan sebagai wahana untuk menampung berbagai pendapat para peserta. Cara ini dilakukan seperti diskusi, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak manapun. Semua ide atau pendapat dicatat dan nantinya dipertimbangkan untuk digunakan dalam penembangan usaha.
b)      Perenungan atau meditasi
Perenungan atau meditasi dalam tulis-menulis sangat penting. Perenungan merupakan cara berfikir analitas-logis dengan berkosentrasi penuh terhadap suatu masalah tertentu. Dalam perenungan ini diusahakan agar tercipta konsep-konsep, gagasan baru, dan ide-ide baru.
c)      Pengembagan formula jurnalistik
Formula jurnalistik dalam Bahasa Inggris dikenal 5W dan 1H. Formula ini merupakan formula yang banyak digunakan dalam menulis berita, sebab formula ini cukup sederhana dalam mengembangkan berita.
c.       Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Identifikasi dan spesifikasi makalah. Disini penulis melakukan eksploritasi masalah untuk menemukannya. Selanjutnya, penulis mengambil masalah khusus yang didalama dan dikaji.
2.      Menganalisis masalah dengan cara mendekripsikan hal-hal yang telah diketahui dan mendeskripsikan hal-hal yang belum diketahui.
3.      Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah yang telah dianalisis.
4.      Mengumpulkan bukti-bukti yang berupa data-data yang sahih yang membetulkan atau menyalahkan hipotesis.
5.      Menguji hipotesis dan menyimpan dengan menemukan alasan-alasan yang sesuai.
d.      Tujuan Penulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksud bukan hanya memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulis makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam penulisan makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.
2.6  Langkah-langkah Penulisan Makalah
Dalam pembuatan atau menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Mempelajari atau menganalisa topik yang akan ditulis
Topik berasal dari kata Yunani, topoi yang berarti tempat. Artunya, kita menempatkan pokok persoalan, pembahasan. Oleh karena itu dalam karang mengarang, topik adalah pokok pembicaraan. Ada empat syarat pemilihan topik yaitu
a.       Menarik perhatian penulis
b.      Diketahui dan dikuasai oleh penulis
c.       Harus cukup sempit dan terbatas
d.      Sebaiknya tidak terlalu baru, teknis, atau kontroversial
2)       Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
Sebuah karangan dibangun oleh bab atau sub bab, bab dibangun oleh paragraf, dan paragraf dibangun oleh kalimat, dan seterusnya. Demikian pula makalah dibangun oleh judul, nama penulis, serta abstrak dan kata kunci (tidak harus ada). Unsur itu diikuti dengan bagian pendahuluan yang mengukuhkan teori, metode, hasil dan pembahasan. Kemudian bagian tersebut dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka.
3)      Membaca pustaka dan menentukan bagian-bagian penting yang akan dirujuk
Kerangka makalah dapat diberi isi dengan informasi, data dan teori yang telah dikumpulkan melalui kegiatan membaca buku, artikel jurnal, makalah dan rujukan lain yang berkaitan dengan gagasan yang akan dikembangkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memeriksa indeks subyek sebuai referensi, menemukan kata kunci dengan piranti software, dan mencatat serta mengelompokkan hasil membaca ke dalam unsur kerangka makalah yang telah dibuat atau kedalam catatan tersendiri.
4)      Menulis draf makalah
Bagian ini merupakan pengembangan kerangka karangan, sehingga menghasilkan draf. Kerangka dapat dikembangkan melalui dua cara, yaitu:
a.       Pertama, pengembangan secara alamiah, yaitu pengurutan pokok pikiran sesuai dengan dimensi kehidupan manusia yang nyata. Kerangka alamiah terdiri atas tiga jenis kerangka karangan: pengembangan spasial, pengembangn kronologis dan pengembangan berdasarkan topik yang ada.
b.      Kedua, pengembangan kerangka karangan secara logis, yaitu pengurutan pokok pikiran yang sesuai dengan penalaran manusia dalam usaha mereka untuk menemukan landasan bagi setiap pokok persoalan.
5)      Menyunting sendiri makalah yang telah dihasilkan
Langkah berikutnya adalah menyunting draf makalah dari berbagai segi, diantaranya kebenaran isi, penempatan informasi, tanda baca, kesalahan dan kebenaran fakta. Penulis makalah perlu meneliti secara cermat, apakah bukti-bukti yang disampaikan itu mendukung pernyataan-pernyataan yang diutarakan, dan seberapa banyak waktu yang harus digunakan oleh pembaca untuk memahaminya. Segala sesuatu yang diperkirakan menimbulkan salah paham agar dihindari dan dihilangkan dari suatu tulisan ilmiah.
6)      Meminta teman sejawat untuk menyunting makalah yang telah dihasilkan
Jika penulis telah menyunting makalahnya sendiri, sebaiknya dia meminta kepada temannya untuk membaca makalah tersebut, kemudian diminta memberikan gagasan, saran, kritik, perbaikan, perubahan, dan bentuk perubahan lainnya. Langkah ini penting, karena kadang-kadang penulis telah merasa benar dengan karyanya, tetapi tatkala dibaca orang lain ia memiliki banyak kelemahan.
7)      Menyempurnakan makalah
Jika berbagai bentuk perbaikan, saran, dan kritik dari teman itu benar, argumentatif, dan obyektif, langakah berikutnya adalah memperbaiki dan menyempurnakan makalah. Baca kembali makalah itu dari awal sampai akhir, hingga tidak dijumpai lagi kasalahan atau kekeliruan yang mengganggu pemahaman pembaca. 
2.7 Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka Makalah hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :
1) Lembar Judul, memuat:
a) Judul Makalah
b) Nama, NIM
c) Nama dan Tempat Perguruan Tinggi
d) Tahun
2) Lembar Pengesahan
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Daftar Gambar (jika ada)
6) Daftar Tabel (jika ada)
7) Batang Tubuh Makalah, terdiri dari :
a.       Pendahuluan
Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan gambaran tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15 %. Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
1.       Latar Belakang
Memberikan penjelasan tentang manfaat atau pentingnya timbulnya Judul atau Topik untuk dibahas.
2.      Ruang Lingkup
Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang rnenjadi batasan pembahasan.
3.      Maksud dan Tujuan Penulisan
Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks permasalahan yang akan dibahas.
b.      Pembahasan ( ditulis topiknya )
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup. Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :
1.      Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik.
2.      Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang resmi.
3.      Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor penghambat).
4.      Pada dasarnya uraian tersebut adalah untuk menjawab permasalahan dengan alternatif pemecahan masalah.
c.       Penutup
Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas. Isi penutup + 10% dengan berisi:
1.      Kesimpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan.
2.      Saran
Saran yang dim aksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.

d.      Daftar Pustaka
Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya.
e.       Lampiran-lampiran
2.8  Teknik Penomoran
Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah sebagai berikut:
I _______________________ (Bab)
A _______________________ (Judul)
1. _______________________ (Sub Judul )
a. _______________________ (Sub SubJudul)
1) _______________________ (dst)
a) _______________________ (dst)
2.9  Teknik Kutipan
Kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
1.      Kutipan langsung (dari sumber pertama) ditulis dengan menggunakan dua tanda petik(“ ”). Jika kutipan kurang dari empat baris ditulis biasa dengan dua spasi digabung dalam paragaraf, akan tetapi jika kutipan empat baris atau lebih maka ditulis satu spasi dan menjorok ke dalam empat ketukan dari margin kiri dan empat ketukan dari magrin kanan.
2.      Kutipan dari sumber ke dua ditulis tetap mengacu kepada sumber pertama dengan menyebutkan sumber kedua yang mengutipnya. Cara penulisannya sama seperti halnnya untuk kutipan langsung.
3.      Kutipan dinyatakan dengan bahasa penulis sendiri (hanya mengutip pokok-pokok pikiran) ditulis dua spasi dan digabung ke dalam paragraf tetapi dengan menyebutkan sumber kutipan.
4.      Cara menulis sumber kutipan dapat dibedakan dalam dua macam:
Pertama: jika sumber kutipan ditulis mendahului kutipan, cara penulisannya ialah nama penulis lalu diikuti tahun penerbitan dan halaman yang keduanya diletakkan dalam tanda kurung. Contoh: Moh. As’ad(1996, hal 6) menyatakan..
Kedua: jika sumber kutipan diletakkan setelah kutipan maka penulisannya ialah nama penulis, tahun penerbitan dan halaman yang semuanya dalam tanda kurung. Contoh: disiplin kerja dapat diartikan sebagai..(Hasibuan, 1994, hal. 12)
5.      Jika penulis terdiri dari dua orang, nama keluarga dari penulis tersebut harus disebutkan, sebagai contoh: (Hasibuan dan Manulang, 1997, hal. 10).
6.      Jika penulis terdiri lebih dari dua orang, maka cara menulisnya ialah nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti dengan et al serta tahun penerbitan dan halaman.
Contoh: Sanders, et al (1992) menyatakan..
7.      Jika bahan kutipan dibahas oleh banyak penulis dengan sumber berbeda maka penulisannya harus menyertakan nama para penulis dan tahun penerbitannya dan diletakkan di dalam tanda kurung, contoh: Produktivitas kerja diartikan sebagai... (Fraser, 1992; Lathan, 1994; Hasibuan, 1996).
8.      Jika sumber kutipan ditulis oleh seorang penulis sama banyak sumber dan tahun penerbitan yang sama maka cara menulisnya adalah dengan menambah huruf a, b dan seterusnya setelah tahun penerbitan, contoh: (Setiawan, 1997a; Setiawan, 1997b).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

markovnikov dan anti markovnikov

parasetamol

hadist maudhu'